File Pdf unduh di sini
Abstrak
Realita sosial yang terjadi saat ini, proses pendidikan yang
berlangsung di lembaga pendidikan umum dan di lembaga pendidikan Islam
masih memisahkan dua
mata pelajaran, yakni
mata pelajaran umum
dan pelajaran agama. Guru hanya memberikan pengetahuan umum saat
berlangsungnya pelajaran umum seperti IPA, IPS, PKN, dan lain-lain yang
bersifat umum, begitu pula sebaliknya guru hanya memberikan pengetahuan agama
ketita pelajaran agama berlangsung. Ini menunjukkan bahwa pendidikan yang
sedang berlangsung saat ini masih mengandung pandangan yang dikotomik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library
research) dengan menggunakan jenis penelitian yang
bersifat litere atau kepustakaan (Library Research), Penelitian ini
menggunakan pendekatan Deskriptif kualitatif, menurut Moleong “metode kualitatif
adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data dekriftif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang perilakunya dapat diamati”
Hasil penelitian ini menunjukkan data yang dihasilkan berupa temuan-temuan tentang teks-teks materi yang dikaitkan dengan
nilai-nilai agama Islam sebagaimana
berikut: pertama:Buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk
Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTS) kelas VII, VIII, dan IX terbitan Kemendikbud
memuat nilai-nilai Al-Qur’an dan hadits yang berkaitan dengan ilmu sains dalam
buku seperti materi penciptaan alam semesta dan fungsi reproduksi tentang
proses terbentuknya anak dan hal ini sejalan dan tidak bertentangan dengan
Al-Qur’an dan Hadits. Kedua: buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTS) kelas VII, VIII, dan IX terbitan
Kemendikbud memuat nilai-nilai prilaku hablum minannas seperti prilaku kerja
sama, dan toleransi dan sejarah kebudayaan Islam yang ada pada Indonesia
seperti kerajaan samudera pasai, dan lain-lain. Ketiga: Buku pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKN) untuk Sekolah Menengah Pertama
(SMP/MTS) kelas VII, VIII, dan IX terbitan Kemendikbud memuat nilai-nilai etika
dan norma islam yang berkaitan dengan kewarganegaraan Indonesia seperti
toleransi umat beragama (bineka tunggal ika) dan norma agama yang harus
dihormati.
Kata kunci: Nilai-nilai
Islam, IPA, IPS, PKN
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan aspek yang
tidak dapat di abaikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak
dan peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasioanal, yang berbunyi :
Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.[1]
Pendidikan diarahkan kepada membina
manusia yang utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tetapi juga segi social
dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai, dan lain-lain.)[2]
Realita sosial
yang terjadi saat ini, proses pendidikan yang berlangsung di lembaga pendidikan
umum dan di lembaga pendidikan Islam masih
memisahkan dua mata
pelajaran, yakni mata
pelajaran umum dan pelajaran agama. Guru hanya memberikan
pengetahuan umum saat berlangsungnya pelajaran umum seperti IPA, IPS, PKN, dan
lain-lain yang bersifat umum, begitu pula sebaliknya guru hanya memberikan
pengetahuan agama ketita pelajaran agama berlangsung. Ini menunjukkan bahwa
pendidikan yang sedang berlangsung saat ini masih mengandung pandangan yang
dikotomik.
Sains
akan memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia apabila
disertai asas iman dan taqwa kepada Tuhan, namun sebaliknya sains yang
dikembangkan tanpa keimanan dan ketakwaan akan disalahgunakan pada
tujuan-tujuan yang bersifat destruktif sehingga dapat mengancam nilai-nilai
kemanusiaan, sehingga diperlukan pendekatan yang bisa menjembatani dan
mempertemukan kembali antar keduanya.
Mata pelajaran
ilmu pengetahuan sosial
sebagai salah satu
ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah harus mampu menjawab
tantangan bahwa pendidikan nilai Islam
dapat diajarkan melalui
pembelajarannya di kelas Pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial harus
lebih diberdayakan untuk mendukung pengembangan pribadi siswa.
Selain
itu mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKN) juga perlu
diintegrasikan dengan nilai-nilai agama Islam dimana PKN mengamalkan Pancasila
yang diungkapkan pada sila pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library research)
dengan menggunakan jenis penelitian yang
bersifat litere atau kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan
dengan menggunakan literature sebagai media
penelitian, baik berupa
kitab, buku, karya ilmiah, catatan maupun laporan hasil
penelitian dan penelitian terdahulu.[3] Buku yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu buku IPA, IPS, dan
PKN untuk SMP/MTs terbitan Kemendikbud.
Jadi yang dimaksud kepustakaan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Kepustakaan terhadap buku IPA, IPS, dan PKN yang diintegrasikan
dengan nilai-nilai Agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif kualitatif, menurut Moleong “metode kualitatif
adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data dekriftif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang perilakunya dapat diamati”.[4] Dalam penelitian ini data
yang dihasilkan berupa temuan-temuan tentang teks-teks materi yang dikaitkan dengan
nilai-nilai agama Islam seperti akidah, ibadah, syari’ah, hablun minannas,
dan Akhlak dalam buku IPA, IPS, dan PKN untuk SMP terbitan Kemendikbud.
Teori
yang dipakai untuk menganalisis berdasarkan Greene dan Petty yang memaparkan 10
keriteria cara penulisan buku yang tergolong berkualitas dan baik. Buku
pelajaran yang mampu membimbing peserta didik untuk lebih mudah memahami
pelajaran. Berdasarkan pendapat Greene dan Petty ada 10 kriteria yang harus
dipenuhi untuk buku pelajaran yang berkualitas tersebut adalah:
a.
Buku
pelajaran harus menarik minat peserta didik
b.
Buku
pelajaran harus mampu memberi motivasi bagi peserta didik
c.
Buku
pelajaran juga harus memuat ilustrasi yang menarik hati para peserta didik nya
d.
Buku
pelajaran seyogyanyalah harus mempertimbangkan aspek-aspek linguistik
e.
Buku
pelajara juga haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya
f.
Buku
pelajaran harus menstimulasi
g.
Merangsang
aktivitas-aktivitas pribadi para peserta didik
h.
Buku
pelajaran haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang
samar-samar
i.
Buku
pelajaran juga harus mempunyai sudut pandang yang jelas
j.
Selain
itu buku pelajaran haruslah mampu memberi pemantapan penekanan nilai-nilai anak
dan orang dewasa, serta buku pelajaran harus menghargai perbedaan-perbedaan
pribadi para peserta didik dan pemakaiannya.[5]
C.
Bahan
Penelitian
Buku
PKN, IPS, dan IPA untuk SMP Terbitan Kemendikbud memuat materi-materi sebagai
berikut:
NO
|
BUKU
|
JUDUL
MATERI
|
1
|
BUKU
PKN SMP KELAS VII
|
Bab
I Perumusan Dan Penetapan Pancasila
Sebagai
Dasar Negara
Bab
II Norma Dan Keadilan
Bab
III Perumusan Dan Pengesahan Uud Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Bab
IV Keberagaman Suku, Agama, Ras, Dan Antargolongan Dalam Bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
Bab
V Kerjasama Dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Bab
VI Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
|
BUKU
PKN SMP KELAS VIII
|
Bab
I Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Bab
II Menumbuhkan KEsadaran Terhadap UUD Negara
Bab
III Memaknai Peraturan Perundang-undangan
Bab
IV Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908
Bab
V Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Bab
VI Memperkuat Komitmen Kebangsaan
|
|
BUKU
PKN SMP KELAS IX
|
Bab
I Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Neagara Dan Pandangan Hidup
Bangsa
Bab
II Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Bab
III Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Bab
IV Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bingkai Bhineka tunggal Ika
Bab
V Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia
Bab
VI Bela Negara dalam Konteks Negara Republik Indonesia
|
|
2
|
BUKU
IPS SMP KELAS VII
|
Bab
I Manusia Tempat Dan Lingkungan
Bab
II Interaksi Sosial Dan Lembaga Sosial
Bab
III Aktivitas Manusia Dalam Memenuhi Kebutuhan
Bab
IV Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, Dan Islam
|
BUKU
IPS SMP KELAS VIII
|
Bab
I Interaksi Keruangan dalam Kehidupan di Negara-Negara ASEAN
Bab
II Pengaruh Interaksi Sosial TErhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan
Bab
III Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang Pengaruhnya Terhadap Kegiatan
Ekonomi, Sosial, Budaya di Indonesia dan ASEAN
Bab
IV Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuh Semangat
Kebangsaan
|
|
BUKU
IPS SMP KELAS IX
|
Bab
I Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
Bab
II Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi
Bab
III Ketergantungan Antarruang dan Pengaruh terhadap Kesejahteraan masyarakat
Bab
IV Indonesia dari Masa Kemerdekaan hingga Masa Reformasi
|
|
3
|
BUKU
IPA KELAS VII
|
Sem
1
Bab
I Objek Ipa Dan Pengamatannya
Bab
II Klasifikasi Makhluk Hidup
Bab
III Klasifikasi Materi Dan Perubahannya
Bab
IV Suhu Dan Perubahannya
Bab
V Kalor Dan Perubahannya
Bab
IV Energi Dalam Sistem Kehidupan
Sem
2
Bab
I Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup
Bab
II Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan
Bab
III Pencemaran Lingkungan
Bab
IV Pemanasan Global
Bab
V Lapisan Bumi
Bab
VI Tata Surya
|
BUKU
IPA SMP KELAS VIII
|
Bab
I Gerak Benda Dan Makhluk Hidup Di Lingkungan Sekitar
Bab
II Usaha Dan Pesawat Sederhana Dalam
Kehidupan
Bab
III Struktur Dan Fungsi Tumbuhan
Bab
IV Sistem Pencernaan Manusia
Bab
V Zat Aditif Dan Zat Adiktif
Bab
VI Sistem Peredaran Darah Manusia
Bab
VII Tekanan Zat Dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Bab
VIII Sistem Pernapasan Manusia
Bab
IX Sistem Ekskresi Manusia
Bab
X Getaran Dan Gelombang Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Bab
XI Cahaya Dan Alat Optik
|
|
BUKU
IPA SMP KELAS IX
|
Sem
1
Bab
I Sistem Reproduksi Pada Manusia
Bab
II Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Hewan
Bab
III Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup
Bab
IV Litrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari
Bab
V Listrik Dinamis dalam Kehidupan Sehari-hari
|
D. Pembahasan
Setelah mengobservasi buku PKN, IPS,
dan IPA untuk SMP peneliti menemukan nilai-nilai agama islam sebagaimana
berikut:
Materi pada buku PKN yang mengandung
nilai-nilai Agama Islam adalah sebagai berikut:
1.
Analisi
nilai-nilai Agama Islam pada buku PKN
a.
Norma
dan keadilan
“Istilah Norma berasal dari bahasa Inggris, norm, bahasa Yunani
nomoi atau nomos, dan bahasa Arab qo’idah yang berarti hukum. Norma merupakan institusionalisasi nilai- nilai yang diidealkan sebagai kebaikan keluhuran bahkan
kemuliaan berhadapan dengan nilai-nilai buruk, tidak luhur atau tidak mulia.
(Jimly Asshiddiqie, 2015:1) norma ini memuat norma kesusilaan, norma kesopanan,
dan norma agama
Keadilan adalah memperlakuan diri sendiri dan orang lain sesuai
dengan apa yang menjadi haknya. Keadilan hukum diwujudkan dengan terlindunginya
hak-hak warga negara dan adanya hukuman yang tegas dan nyata terhadap anggota
masyarakat yang melanggar norma hukum. Untuk
tegaknya keadilan, pemberian
hukuman dilakukan oleh lembaga peradilan. Masyarakat tidak
boleh melakukan tindakan main hakim sendiri.”
Dalam materi ini norma Agama merupakan norma yang harus dihomati
dan dipatuhi. Norma dalam Islam mengandung dua kategori dilihat dari segi
normative yaitu pertimangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, hak dan
bathil, diridhoi dan dikutuk oleh Allah swt, sedang bila dilihat kategori
pengertian yang menjadi prinsip standarisasi perilaku manusia yang mencakup :
1)
Wajib
dan Fardhu Yakni bila dikerjakan mendapat pahala, dan bila ditinggalkan akan
mendapat siksa atau berdosa.
2)
Sunnah
dan Mustajab Yakni bila dikerjakan maupun ditinggalkan akan tidak disiksa.
3)
Mubah
dan Jaiz Yaitu bila dikerjakan maupun ditinggalkan tidak akan disiksa atau
berdosa.
4)
Makruh Yaitu bila dikerjakan orang tidak
disiksa atau berdosa, hanya tidak disukai Allah, dan bila ditinggalkan tidak
mempengaruhi pahala.
5)
Haram Yakni
bila dikerjakan orang akan mendapat siksa atau berdosa, dan bila tidak
dikerjakan akan mendapatkan pahala.
b.
Keberagaman
Suku, Agama, Ras, Dan Antargolongan Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
“Ajaran agama Hindu
dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama
berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan
Parsi sekitar abad ke-13 Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen
dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai
ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal
kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.
Dalam pergaulan sehari-hari, tentu kalian sering menjumpai
keberagaman agama. Ada- nya keragaman agama tidak boleh menjadi
penghambat dalam pergaulan.
Setiap pelajar harus
mengembangkan sikap toleran, hormat menghormati, dan bekerja sama antarpemeluk
agama serta kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terwujud kerukunan hidup.”
Surah Al-Kafirun قُلْ يَاأَيُّهَا
الْكَافِرُوْن # لاَ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ # وَلاَ أَنْتُمْ عَابِدُوْنَ مَا
اَعْبُدُ # وَلاَ أَنَا عَابِدُ مَا عَبَدْتُمْ # وَلاَ أَنْتُمْ عَابِدُوْنَ مَا
اَعْبُدُ # لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ Artinya: Katakanlah:
Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu
bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah
apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang
aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. (Q.S. al-Kafirun: 1-6).
Ayat ini turun saat orang-orang kafir Quraisy mencari-cari cara
untuk menghentikan dakwah Rasulullah saw.. Setelah mereka gagal membujuk
Rasulullah saw. dengan tahta, wanita, dan harta, maka mereka pun sekarang
hendak membujuknya dengan berkompromi (bertoleransi) untuk saling menyembah
Tuhan satu dengan Tuhan yang lain. Artinya, kaum kafir Quraisy hendak meminta
Rasulullah untuk menyembah Tuhan mereka pada tahun tertentu dan mereka akan
menyembah Allah pada tahun lainnya (bergantian). Maka ayat ini menjawab ajakan
itu dengan menolaknya dengan tegas, bahwa toleransi yang seperti ini tidaklah
tepat.
Makna Toleransi, Islam tegas untuk hanya menyembah dan patuh pada
perintah Allah, tidak akan menyekutukannya dengan lainNya. Islam tidak memaksa
kaum lain untuk menyembah Allah karena kewajiban umat Islam hanya menyampaikan
dakwah, tidak untuk memaksa masuk Islam.
Yunus 40-41. وَ مِنۡهُمۡ مَّنۡ يُّؤۡمِنُ
بِهٖ وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ لَّا يُؤۡمِنُ بِهٖؕ وَرَبُّكَ اَعۡلَمُ
بِالۡمُفۡسِدِيۡنَ. وَاِنۡ كَذَّبُوۡكَ فَقُلْ لِّىۡ عَمَلِىۡ وَلَـكُمۡ
عَمَلُكُمۡۚ اَنۡـتُمۡ بَرِيۡٓــُٔوۡنَ مِمَّاۤ اَعۡمَلُ وَاَنَا بَرِىۡٓءٌ
مِّمَّا تَعۡمَلُوۡنَ
Artinya: Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al
Qur’an, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya.
Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Jika
mereka mendustakan kamu, Maka Katakanlah: “Bagiku pekerjaanku dan bagimu
pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang Aku kerjakan dan akupun
berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Yunus: 40-41)
Makna Toleransi, ketika Nabi Muhammad SAW diutus dengan membawa
Al-Qur’an, orang-orang Quraisy ada yang beriman dan ada juga yang tidak. Allah
SWT mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi, yaitu mereka yang
musyrik dan berbuat zalim serta aniaya. Bentuk toleransi yang ada pada ayat ini
adalah jika mendapati orang-orang yang mendustakan agama Islam, maka umat Islam
tidak perlu marah, namun katakan kepadanya “Atamu amalmu dan atasku amalku
karena setiap amal akan dipertanggungjawabkan.”
Al Kahfi : 29 وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ
رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا
أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِنْ
يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ
الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا Artinya : Dan katakanlah: “Kebenaran itu
datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia
beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. Sesungguhnya
Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya
mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum
dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman
yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (Q.S. al-Kahfi: 29)
Makna Toleransi, Ketika Nabi Muhammad SAW diutus dengan membawa
Al-Qur’an, orang-orang Quraisy ada yang beriman dan ada juga yang tidak.
Hidayah ada di Allah, maka tugas umat Islam hanya menyampaikan dakwah. Jika
dakwah diterima ataupun ditolak, maka hal yang musti dilakukan adalah
menyerahkan segala urusan kepadaNya. Bentuk toleransi dalam ayat ini adalah
tidak memaksakan hidayah atas seseorang, namun hanya menyampaikan bahwa atas
orang-orang yang zalim (yaitu mengingkari dakwah), maka Allah mengancam atasnya
neraka.
Jadi toleransi
dalam agama islam adalah sebagai berikut :
1)
Jangan
hina agama apapun baik Tuhannya maupun ajarannya.
2)
Jangan
lecehkan pemuka agama manapun.
3)
Jangan
ganggu ibadah umat agama apapun.
4)
Jangan
rusak tempat ibadah agama manapun.
5)
Jangan
paksa atau ancam atau teror atau jebak umat agama lain untuk masuk Islam tapi
cukup mengajaknya kepada Islam melalui dakwah yang berakhlaqul karimah.
6)
Bantu
umat agama manapun yang terkena bencana.
7)
Tolong
umat agama manapun yang terzalimi.
8)
Berniagalah
dengan umat agama apapun dengan cara yang halal.
9)
Bekerjasamalah
dengan umat agama manapun untuk kebaikan dan kemajuan.
10) Berikanlah semua hak umat agama apapun tanpa
dikurangi.
2.
Analisi
nilai-nilai Agama Islam pada buku IPS
Materi pada buku IPS yang mengandung
nilai-nilai Agama Islam adalah sebagai berikut:
a. Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa
Praaksara, Hindu-Buddha, Dan Islam
Agama
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 sampai dengan 13 M melalui jalur
perdagangan yang dibawa oleh para pedagang dari Arab, Persia, dan India.
Kesultanan-kesultanan Islam
yang ada di Indonesia antara
lain adalah kesultanan Samudra Pasai,
Aceh Darussalam, Demak, Mataram, Banten, Banjar, Makassar, serta Ternate
dan Tidore.
Dari
materi diatas pembelajaran IPS menampilkan sejarah kebudayaan Islam dari
kerajaan-kerajaan Islam yang Berjaya di Indensia yang merupakan Agama Islam
memiliki peran yang besar pula dalam terbentuknya Negara Indonesia.
3.
Analisi
nilai-nilai Agama Islam pada buku IPA
Materi pada buku IPA yang mengandung
nilai-nilai Agama Islam adalah sebagai berikut:
a. Tata surya
“Tata surya adalah
susunan benda-benda lagit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat tata surya, planet-
planet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi Matahari.
Susunan Tata Surya
terdiri atas Matahari, Planet Dalam, Planet Luar, Komet, Meteorid, dan Asteroid”
Kalau kita teliti lebih dalam, sebenarnya di dalam Al-Quran tidak
pernah ada ayat yang bunyinya secara tegas menyebutkan bahwa matahari bergerak
mengelilingi bumi. Penekanannya di sini pada kalimat: mengelilingi bumi. Kalau
ayat yang menunjukkan bahwa matahari bergerak dan digerakkan oleh Allah SWT,
memang banyak bertaburan di banyak tempat dalam Al-Quran. Akan tetapi tidak ada
satupun yang menyebutkan dengan mengelilingi bumi.
Yang ada hanya pernyataan bahwa matahari itu bergerak, beredar,
terbit, terbenam, condong, pergi, datang dan sejenisnya. Semua pernyataan itu
tentu tidak boleh kita tolak. Namun sekali lagi, Al-Quran tidak pernah
menyebutkan bahwa matahari mengelilingi bumi. Tidak ada ayat yang bunyinya:
asyamsu taduru haulal ardhi. Secara zahir nash tidak ada pernyataan di dalam
Al-Quran bahwa matahari mengelilingi bumi.
Kalau pun matahari disebutkan telah bergerak dalam arti terbit,
terbenam, condong dan sebagainya, tidak ada seorang muslim pun yang menolaknya.
Karena zhahir nash memang mengatakan demikian. Perhatikan ayat-ayat berikut
ini:
Dan Dia telah menundukkan bagimu matahari dan bulan yang terus
menerus beredar; dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. (QS. Ibrahim:
33)
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak
dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS.
Yasin: 40)
Ilmu pengetahuan sekarang ini tidak menafikan bahwa matahari
beredar dan tidak diam. Sampai di sini tidak ada perbedaan antara ayat dengan
ilmu pengetahuan. Tetapi ayat ini tidak menyebutkan apapun tentang matahari
bergerak mengelilingi bumi. Ayat ini hanya menyebutkan bahwa matahari hanya
bergerak saja pada garis edarnya tanpa menyebutkan bahwa garis edarnya
mengelilingi bumi.
Namun semua yang terkait dengan informasi matahari itu sangat
dikaitkan dengan pandangan subjektif manusia. Di mana Allah SWT memang
berfirman untuk umat manusia. Maka boleh saja disebutkan bahwa matahari itu
terbit, tentunya dari sudut pandang manusia. Padahal sesungguhnya, matahari
tidak pernah pergi menghilang dari wujudnya, dia hanya menghilang dari
pandangan mata kita saja. Jadi secara umum ilmu Sains tentang matahari yang
menjadi pusat tata surya tidak bertentangan dengan Al-Qur’an.
b.
Sistem
Reproduksi Pada Manusia
“Kita wajib bersyukur
kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena diberi kesempatan untuk lahir di dunia
dan dapat melihat keindahan berbagai ciptaan-Nya. Pada awalnya, manusia berasal
dari satu sel, selanjutnya sel tersebut mengalami pembelahan secara terus
menerus, sehingga pada saat dewasa manusia memiliki sekitar 200 triliun sel.
Sel-sel tersebut mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sel-sel yang memiliki
bentuk dan fungsi yang sama akan bergabung menjadi suatu kesatuan untuk
membentuk suatu jaringan.
Alat reproduksi atau
alat kelamin laki-laki dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin
dalam. Alat kelamin luar merupakan alat kelamin yang terletak pada
bagian luar tubuh dan dapat diamati secara langsung
yaitu penis dan skrotum. Alat kelamin dalam merupakan alat kelamin
yang terletak pada bagian dalam tubuh dan tidak dapat diamati
secara langsung. Alat kelamin
dalam antara lain terdiri dari testis, saluran sperma, uretra, dan kelenjar
reproduksi.
Alat reproduksi atau alat kelamin
perempuan juga dapat
dibedakan menjadi alat kelamin
luar dan alat kelamin dalam. Alat kelamin perempuan yang
terletak di luar yaitu vulva, labium, dan saluran kelamin. Vulva yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita yang dibatasi oleh
sepasang bibir (kanan dan kiri). Kedua bibir ini disebut dengan labium. Kedalam
vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urine dan saluran
kelamin (vagina). Alat kelamin
dalam perempuan antara lain terdiri atas ovarium, saluran kelamin,
dan vagina.”
Proses
penciptaan manusia berdasarkan Al-Qur’an adalah manusia diciptakan dari
saripati tanah. Kemudian saripati tanah itu menjadi suatu tetesan (nutfah) yang
tersimpan di tempat yang aman dan kokoh. Kemudian tetesan (nutfah) itu menjadi
struktur darah, dan struktur itu menjadi segumpal daging, lalu segumpal daging itu
menjadi tulang belulang, selanjutnya tulang belulang itu dibungkus
dengan daging, selanjutnya dijadikan makhluk yang berbentuk lain dari yang
sebelumnya, dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Proses
penciptaan manusia berdasarkan Hadits Penjelasan mengenai perkembangan manusia
didalam perut ibunya bahwa dia mengalami empat fase perkembangan:Pertama, fase
nuthfah selama empat puluh hari. Kedua, fase ‘alaqah selama empat puluh hari.
Ketiga, fase mudghah selama empat puluh hari. Keempaat, fase terakhir setelah
ditiupkan kepadanya. Kemudian janin mengalami perkembangan didalam perut ibunya
sebanyak empat fase perkembangan diatas. Sebelum masa empat bulan, janin tidak
bisa dihukumi sebagai manusia yang hidup. Berangkat dari sini jika janin gugur,
sebelum memasuki usia empat bulan maka tidak perlu dimandikan, dikafani, atau
dishalatkan. Sebab, ia belum menjadi manusia.
Setelah
berusia empat bulan, ditiupkanlah kepadanya dan sejak saat itu pula dapat dihukumi
sebagai manusia yang hidup. Maka, jika janin mengalami keguguran setelah usia
ini, berarti ia harus dimandikan, dikafani, dan dishalatkan seperti halnya
manusia yang sudah melewati masa sembilan bulan. Bahwa ada malaikat yang diberi
tugas oleh Allah untuk mengurus rahim. Sebab, Nabi SAW bersabda, “Lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya.”
Maksudnya, malaikat yang dipasrahi
mengurus rahim. Segala keadaan yang dialami manusia dituliskan untuknya ketika
dia masih berada di perut ibunya, meliputi masalah rezekinya, amalnya, ajalnya,
dan apakah dia sengsara atau bahagia.
Proses
penciptaan manusia berdasarkan sains modern adalah sebagai berikut: penciptaan
manusia terjadi melalui proses pertemuan antara mani laki-laki dengan wanita.
Dari hasil pertemuan tersebut dihasilkan sebuah sel yang berbentuk bulat.
Menurut embriologi modern sel ini disebut zigot. Setelah zigot membelah menjadi
2 sel, selanjutnya sel tersebut akan mengalami serangkaian pembelahan mitosis.
Proses pembelahan ini mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat.
Teori
diatas kesamaan ilmu sains dan al-Qur’an asal-usul manusia sama-sama berasal
dari air mani dimana dalam Qur’an disebut juga sebagai nutfah yang ada pada
Rahim ibu.
E. Kesimpulan
Buku
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTS)
kelas VII, VIII, dan IX terbitan Kemendikbud memuat nilai-nilai Al-Qur’an dan
hadits yang berkaitan dengan ilmu sains dalam buku seperti materi penciptaan
alam semesta dan fungsi reproduksi tentang proses terbentuknya anak dan hal ini
sejalan dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits.
Buku
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk Sekolah Menengah Pertama
(SMP/MTS) kelas VII, VIII, dan IX terbitan Kemendikbud memuat nilai-nilai
prilaku hablum minannas seperti prilaku kerja sama, dan toleransi dan sejarah
kebudayaan Islam yang ada pada Indonesia seperti kerajaan samudera pasai, dan
lain-lain.
Buku
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKN) untuk Sekolah Menengah
Pertama (SMP/MTS) kelas VII, VIII, dan IX terbitan Kemendikbud memuat
nilai-nilai etika dan norma islam yang berkaitan dengan kewarganegaraan
Indonesia seperti toleransi umat beragama (bineka tunggal ika) dan norma agama
yang harus dihormati.
F.
Daftar
Pustaka
Hasan, M. Iqbal,
Pokok-pokok Materi
Metodologi
Penelitian, Jakarta:
Ghia Indonesia, 2002.
Hasanah Mila, Materi Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah, Bandung:
Mujahid Press, 2015.
Moleong, Lexy. J, Metode Penelitian Kualitatif
Edisi Revisi Bandung; PT. Remaja
Rosda Karya, 2014.
Undang-undang
RI Nomor 20 tahun 2003, Tentang sistem Pendidikan Nasioanal, Bandung:
Citra Umbara, 2003
Salamah, Pengembangan
Model Kurikulum Holistik Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Tsanawiyah,
Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2011.
[1] Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, Tentang sistem Pendidikan
Nasioanal, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 7.
[2] Salamah, Pengembangan Model Kurikulum
Holistik Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Tsanawiyah, (Yogyakarta:
Aswaja Pressindo, 2011), h. 31.
[3]M. Iqbal Hasan,
Pokok-pokok Materi
Metodologi
Penelitian, (Jakarta: Ghia
Indonesia, 2002), h.
11.
[4] Lexy. J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif
Edisi Revisi (Bandung; PT. Remaja Rosda Karya, 2014), h. 6.
[5]Mila Hasanah, Materi Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah, (Bandung:
Mujahid Press, 2015), h. 200-202.