Jumat, 30 November 2018

ANALISIS NILAI-NILAI AGAMA ISLAM DALAM BUKU PELAJARAN IPA, IPS, DAN PKN PADA JENJANG SMP Oleh Fatriana Annoor

File Pdf unduh di sini



Abstrak
Realita sosial yang terjadi saat ini, proses pendidikan yang berlangsung di lembaga pendidikan umum dan di lembaga pendidikan Islam masih  memisahkan  dua  mata  pelajaran,  yakni  mata  pelajaran  umum  dan pelajaran agama. Guru hanya memberikan pengetahuan umum saat berlangsungnya pelajaran umum seperti IPA, IPS, PKN, dan lain-lain yang bersifat umum, begitu pula sebaliknya guru hanya memberikan pengetahuan agama ketita pelajaran agama berlangsung. Ini menunjukkan bahwa pendidikan yang sedang berlangsung saat ini masih mengandung pandangan yang dikotomik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library research) dengan menggunakan jenis penelitian yang bersifat litere atau kepustakaan (Library Research), Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif kualitatif, menurut Moleong “metode kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data dekriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang perilakunya dapat diamati”
Hasil penelitian ini menunjukkan data  yang dihasilkan berupa temuan-temuan tentang teks-teks materi yang dikaitkan dengan nilai-nilai agama Islam sebagaimana berikut: pertama:Buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTS) kelas VII, VIII, dan IX terbitan Kemendikbud memuat nilai-nilai Al-Qur’an dan hadits yang berkaitan dengan ilmu sains dalam buku seperti materi penciptaan alam semesta dan fungsi reproduksi tentang proses terbentuknya anak dan hal ini sejalan dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits. Kedua: buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTS) kelas VII, VIII, dan IX terbitan Kemendikbud memuat nilai-nilai prilaku hablum minannas seperti prilaku kerja sama, dan toleransi dan sejarah kebudayaan Islam yang ada pada Indonesia seperti kerajaan samudera pasai, dan lain-lain. Ketiga: Buku pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKN) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTS) kelas VII, VIII, dan IX terbitan Kemendikbud memuat nilai-nilai etika dan norma islam yang berkaitan dengan kewarganegaraan Indonesia seperti toleransi umat beragama (bineka tunggal ika) dan norma agama yang harus dihormati.
Kata kunci: Nilai-nilai Islam, IPA, IPS, PKN


A.    Pendahuluan
Pendidikan merupakan aspek yang tidak dapat di abaikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam undang-undang  RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasioanal, yang berbunyi :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[1]
            Pendidikan diarahkan kepada membina manusia yang utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tetapi juga segi social dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai, dan lain-lain.)[2]
Realita sosial yang terjadi saat ini, proses pendidikan yang berlangsung di lembaga pendidikan umum dan di lembaga pendidikan Islam masih  memisahkan  dua  mata  pelajaran,  yakni  mata  pelajaran  umum  dan pelajaran agama. Guru hanya memberikan pengetahuan umum saat berlangsungnya pelajaran umum seperti IPA, IPS, PKN, dan lain-lain yang bersifat umum, begitu pula sebaliknya guru hanya memberikan pengetahuan agama ketita pelajaran agama berlangsung. Ini menunjukkan bahwa pendidikan yang sedang berlangsung saat ini masih mengandung pandangan yang dikotomik.
Sains akan memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia apabila disertai asas iman dan taqwa kepada Tuhan, namun sebaliknya sains yang dikembangkan tanpa keimanan dan ketakwaan akan disalahgunakan pada tujuan-tujuan yang bersifat destruktif sehingga dapat mengancam nilai-nilai kemanusiaan, sehingga diperlukan pendekatan yang bisa menjembatani dan mempertemukan kembali antar keduanya.
Mata   pelajaran   ilmu   pengetahuan   sosial   sebagai   salah   satu   ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah harus mampu menjawab tantangan bahwa pendidikan  nilai  Islam  dapat  diajarkan  melalui  pembelajarannya  di  kelas Pembelajaran   ilmu   pengetahuan   sosial   harus   lebih   diberdayakan   untuk mendukung pengembangan pribadi siswa.
Selain itu mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKN) juga perlu diintegrasikan dengan nilai-nilai agama Islam dimana PKN mengamalkan Pancasila yang diungkapkan pada sila pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.

B.     Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library research) dengan menggunakan jenis penelitian yang bersifat litere atau kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan  dengan  menggunakan  literature  sebagai  media  penelitian, baik berupa kitab, buku, karya ilmiah, catatan maupun laporan hasil penelitian dan penelitian terdahulu.[3]  Buku yang digunakan dalam penelitian ini yaitu  buku IPA, IPS, dan PKN untuk SMP/MTs terbitan Kemendikbud.
Jadi yang dimaksud kepustakaan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kepustakaan terhadap buku IPA, IPS, dan PKN yang diintegrasikan dengan nilai-nilai Agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif kualitatif, menurut Moleong “metode kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data dekriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang perilakunya dapat diamati”.[4] Dalam penelitian ini data  yang dihasilkan berupa temuan-temuan tentang teks-teks materi yang dikaitkan dengan nilai-nilai agama Islam seperti akidah, ibadah, syari’ah, hablun minannas, dan Akhlak dalam buku IPA, IPS, dan PKN untuk SMP terbitan Kemendikbud.
Teori yang dipakai untuk menganalisis berdasarkan Greene dan Petty yang memaparkan 10 keriteria cara penulisan buku yang tergolong berkualitas dan baik. Buku pelajaran yang mampu membimbing peserta didik untuk lebih mudah memahami pelajaran. Berdasarkan pendapat Greene dan Petty ada 10 kriteria yang harus dipenuhi untuk buku pelajaran yang berkualitas tersebut adalah:
a.       Buku pelajaran harus menarik minat peserta didik
b.      Buku pelajaran harus mampu memberi motivasi bagi peserta didik
c.       Buku pelajaran juga harus memuat ilustrasi yang menarik hati para peserta didik nya
d.      Buku pelajaran seyogyanyalah harus mempertimbangkan aspek-aspek linguistik
e.       Buku pelajara juga haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya
f.       Buku pelajaran harus menstimulasi
g.      Merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para peserta didik
h.      Buku pelajaran haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar
i.        Buku pelajaran juga harus mempunyai sudut pandang yang jelas
j.        Selain itu buku pelajaran haruslah mampu memberi pemantapan penekanan nilai-nilai anak dan orang dewasa, serta buku pelajaran harus menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para peserta didik dan pemakaiannya.[5]
C.     Bahan Penelitian
Buku PKN, IPS, dan IPA untuk SMP Terbitan Kemendikbud memuat materi-materi sebagai berikut:
NO
BUKU
JUDUL MATERI
1
BUKU PKN SMP KELAS VII
Bab I Perumusan Dan Penetapan Pancasila
Sebagai Dasar Negara
Bab II Norma Dan Keadilan
Bab III Perumusan Dan Pengesahan Uud Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Bab IV Keberagaman Suku, Agama, Ras, Dan Antargolongan Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Bab V Kerjasama Dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Bab VI Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
BUKU PKN SMP KELAS VIII
Bab I Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Bab II Menumbuhkan KEsadaran Terhadap UUD Negara
Bab III Memaknai Peraturan Perundang-undangan
Bab IV Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908
Bab V Sumpah Pemuda dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Bab VI Memperkuat Komitmen Kebangsaan
BUKU PKN SMP KELAS IX
Bab I Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Neagara Dan Pandangan Hidup Bangsa
Bab II Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Bab III Kedaulatan Negara Republik Indonesia
Bab IV Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bingkai Bhineka tunggal Ika
Bab V Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia
Bab VI Bela Negara dalam Konteks Negara Republik Indonesia
2
BUKU IPS SMP KELAS VII
Bab I Manusia Tempat Dan Lingkungan
Bab II Interaksi Sosial Dan Lembaga Sosial
Bab III Aktivitas Manusia Dalam Memenuhi Kebutuhan
Bab IV Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Praaksara,  Hindu-Buddha, Dan Islam
BUKU IPS SMP KELAS VIII
Bab I Interaksi Keruangan dalam Kehidupan di Negara-Negara ASEAN
Bab II Pengaruh Interaksi Sosial TErhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan
Bab III Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial, Budaya di Indonesia dan ASEAN
Bab IV Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuh Semangat Kebangsaan
BUKU IPS SMP KELAS IX
Bab I Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
Bab II Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi
Bab III Ketergantungan Antarruang dan Pengaruh terhadap Kesejahteraan masyarakat
Bab IV Indonesia dari Masa Kemerdekaan hingga Masa Reformasi
3
BUKU IPA KELAS VII
Sem 1
Bab I  Objek Ipa Dan Pengamatannya
Bab II Klasifikasi Makhluk Hidup 
Bab III Klasifikasi Materi Dan Perubahannya
Bab IV Suhu Dan Perubahannya
Bab V Kalor Dan Perubahannya
Bab IV Energi Dalam Sistem Kehidupan
Sem 2
Bab I Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup
Bab II Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan
Bab III Pencemaran Lingkungan
Bab IV Pemanasan Global
Bab V Lapisan Bumi
Bab VI Tata Surya
BUKU IPA SMP KELAS VIII
Bab I Gerak Benda Dan Makhluk Hidup Di Lingkungan Sekitar
Bab II  Usaha Dan Pesawat Sederhana Dalam Kehidupan
Bab III Struktur Dan Fungsi Tumbuhan
Bab IV Sistem Pencernaan Manusia
Bab V Zat Aditif Dan Zat Adiktif
Bab VI Sistem Peredaran Darah Manusia
Bab VII Tekanan Zat Dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Bab VIII Sistem Pernapasan Manusia
Bab IX Sistem Ekskresi Manusia
Bab X  Getaran Dan Gelombang  Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Bab XI Cahaya Dan Alat Optik
BUKU IPA SMP KELAS IX
Sem 1
Bab I Sistem Reproduksi Pada Manusia
Bab II Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Hewan
Bab III Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup
Bab IV Litrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari
Bab V Listrik Dinamis dalam Kehidupan Sehari-hari

D.    Pembahasan
Setelah mengobservasi buku PKN, IPS, dan IPA untuk SMP peneliti menemukan nilai-nilai agama islam sebagaimana berikut:
Materi pada buku PKN yang mengandung nilai-nilai Agama Islam adalah sebagai berikut:
1.      Analisi nilai-nilai Agama Islam pada buku PKN
a.       Norma dan keadilan
“Istilah Norma berasal dari bahasa Inggris, norm, bahasa Yunani nomoi atau nomos, dan bahasa Arab qo’idah yang berarti hukum. Norma merupakan institusionalisasi nilai- nilai yang diidealkan sebagai kebaikan keluhuran bahkan kemuliaan berhadapan dengan nilai-nilai buruk, tidak luhur atau tidak mulia. (Jimly Asshiddiqie, 2015:1) norma ini memuat norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma agama
Keadilan adalah memperlakuan diri sendiri dan orang lain sesuai dengan apa yang menjadi haknya. Keadilan hukum diwujudkan dengan terlindunginya hak-hak warga negara dan adanya hukuman yang tegas dan nyata terhadap anggota masyarakat yang melanggar norma hukum. Untuk  tegaknya  keadilan,  pemberian  hukuman  dilakukan  oleh lembaga peradilan. Masyarakat tidak boleh melakukan tindakan main hakim sendiri.”
Dalam materi ini norma Agama merupakan norma yang harus dihomati dan dipatuhi. Norma dalam Islam mengandung dua kategori dilihat dari segi normative yaitu pertimangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, hak dan bathil, diridhoi dan dikutuk oleh Allah swt, sedang bila dilihat kategori pengertian yang menjadi prinsip standarisasi perilaku manusia yang mencakup :
1)      Wajib dan Fardhu Yakni bila dikerjakan mendapat pahala, dan bila ditinggalkan akan mendapat siksa atau berdosa.
2)      Sunnah dan Mustajab Yakni bila dikerjakan maupun ditinggalkan akan tidak disiksa.
3)      Mubah dan Jaiz Yaitu bila dikerjakan maupun ditinggalkan tidak akan disiksa atau berdosa.
4)       Makruh Yaitu bila dikerjakan orang tidak disiksa atau berdosa, hanya tidak disukai Allah, dan bila ditinggalkan tidak mempengaruhi pahala.
5)      Haram Yakni bila dikerjakan orang akan mendapat siksa atau berdosa, dan bila tidak dikerjakan akan mendapatkan pahala.
b.      Keberagaman Suku, Agama, Ras, Dan Antargolongan Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
“Ajaran   agama   Hindu   dan   Budha   dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke-13 Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.
Dalam pergaulan sehari-hari, tentu kalian sering   menjumpai   keberagaman   agama.   Ada- nya keragaman agama tidak boleh menjadi penghambat   dalam   pergaulan.   Setiap   pelajar harus mengembangkan sikap toleran, hormat menghormati, dan bekerja sama antarpemeluk agama serta kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terwujud kerukunan hidup.”
Surah Al-Kafirun قُلْ يَاأَيُّهَا الْكَافِرُوْن # لاَ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ # وَلاَ أَنْتُمْ عَابِدُوْنَ مَا اَعْبُدُ # وَلاَ أَنَا عَابِدُ مَا عَبَدْتُمْ # وَلاَ أَنْتُمْ عَابِدُوْنَ مَا اَعْبُدُ # لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ Artinya: Katakanlah: Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. (Q.S. al-Kafirun: 1-6).
Ayat ini turun saat orang-orang kafir Quraisy mencari-cari cara untuk menghentikan dakwah Rasulullah saw.. Setelah mereka gagal membujuk Rasulullah saw. dengan tahta, wanita, dan harta, maka mereka pun sekarang hendak membujuknya dengan berkompromi (bertoleransi) untuk saling menyembah Tuhan satu dengan Tuhan yang lain. Artinya, kaum kafir Quraisy hendak meminta Rasulullah untuk menyembah Tuhan mereka pada tahun tertentu dan mereka akan menyembah Allah pada tahun lainnya (bergantian). Maka ayat ini menjawab ajakan itu dengan menolaknya dengan tegas, bahwa toleransi yang seperti ini tidaklah tepat.
Makna Toleransi, Islam tegas untuk hanya menyembah dan patuh pada perintah Allah, tidak akan menyekutukannya dengan lainNya. Islam tidak memaksa kaum lain untuk menyembah Allah karena kewajiban umat Islam hanya menyampaikan dakwah, tidak untuk memaksa masuk Islam.
Yunus 40-41. وَ مِنۡهُمۡ مَّنۡ يُّؤۡمِنُ بِهٖ وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ لَّا يُؤۡمِنُ بِهٖ‌ؕ وَرَبُّكَ اَعۡلَمُ بِالۡمُفۡسِدِيۡنَ. وَاِنۡ كَذَّبُوۡكَ فَقُلْ لِّىۡ عَمَلِىۡ وَلَـكُمۡ عَمَلُكُمۡ‌ۚ اَنۡـتُمۡ بَرِيۡٓــُٔوۡنَ مِمَّاۤ اَعۡمَلُ وَاَنَا بَرِىۡٓءٌ مِّمَّا تَعۡمَلُوۡنَ‏  Artinya: Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Qur’an, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, Maka Katakanlah: “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang Aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Yunus: 40-41)
Makna Toleransi, ketika Nabi Muhammad SAW diutus dengan membawa Al-Qur’an, orang-orang Quraisy ada yang beriman dan ada juga yang tidak. Allah SWT mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi, yaitu mereka yang musyrik dan berbuat zalim serta aniaya. Bentuk toleransi yang ada pada ayat ini adalah jika mendapati orang-orang yang mendustakan agama Islam, maka umat Islam tidak perlu marah, namun katakan kepadanya “Atamu amalmu dan atasku amalku karena setiap amal akan dipertanggungjawabkan.”
Al Kahfi : 29 وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا Artinya : Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (Q.S. al-Kahfi: 29)
Makna Toleransi, Ketika Nabi Muhammad SAW diutus dengan membawa Al-Qur’an, orang-orang Quraisy ada yang beriman dan ada juga yang tidak. Hidayah ada di Allah, maka tugas umat Islam hanya menyampaikan dakwah. Jika dakwah diterima ataupun ditolak, maka hal yang musti dilakukan adalah menyerahkan segala urusan kepadaNya. Bentuk toleransi dalam ayat ini adalah tidak memaksakan hidayah atas seseorang, namun hanya menyampaikan bahwa atas orang-orang yang zalim (yaitu mengingkari dakwah), maka Allah mengancam atasnya neraka.
Jadi toleransi dalam agama islam adalah sebagai berikut :
1)      Jangan hina agama apapun baik Tuhannya maupun ajarannya.
2)      Jangan lecehkan pemuka agama manapun.
3)      Jangan ganggu ibadah umat agama apapun.
4)      Jangan rusak tempat ibadah agama manapun.
5)      Jangan paksa atau ancam atau teror atau jebak umat agama lain untuk masuk Islam tapi cukup mengajaknya kepada Islam melalui dakwah yang berakhlaqul karimah.
6)      Bantu umat agama manapun yang terkena bencana.
7)      Tolong umat agama manapun yang terzalimi.
8)      Berniagalah dengan umat agama apapun dengan cara yang halal.
9)      Bekerjasamalah dengan umat agama manapun untuk kebaikan dan kemajuan.
10)  Berikanlah semua hak umat agama apapun tanpa dikurangi.
2.      Analisi nilai-nilai Agama Islam pada buku IPS
Materi pada buku IPS yang mengandung nilai-nilai Agama Islam adalah sebagai berikut:
a.       Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Praaksara,  Hindu-Buddha, Dan Islam
Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 sampai dengan 13 M melalui jalur perdagangan yang dibawa oleh para pedagang dari Arab, Persia, dan India.
Kesultanan-kesultanan Islam yang ada di Indonesia antara lain adalah kesultanan Samudra Pasai, Aceh Darussalam, Demak, Mataram, Banten, Banjar, Makassar, serta Ternate dan Tidore.
Dari materi diatas pembelajaran IPS menampilkan sejarah kebudayaan Islam dari kerajaan-kerajaan Islam yang Berjaya di Indensia yang merupakan Agama Islam memiliki peran yang besar pula dalam terbentuknya Negara Indonesia.
3.      Analisi nilai-nilai Agama Islam pada buku IPA
Materi pada buku IPA yang mengandung nilai-nilai Agama Islam adalah sebagai berikut:
a.       Tata surya
“Tata surya adalah susunan benda-benda lagit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat tata surya, planet- planet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi Matahari. Susunan   Tata   Surya  terdiri   atas Matahari, Planet Dalam, Planet Luar, Komet, Meteorid, dan Asteroid”


Kalau kita teliti lebih dalam, sebenarnya di dalam Al-Quran tidak pernah ada ayat yang bunyinya secara tegas menyebutkan bahwa matahari bergerak mengelilingi bumi. Penekanannya di sini pada kalimat: mengelilingi bumi. Kalau ayat yang menunjukkan bahwa matahari bergerak dan digerakkan oleh Allah SWT, memang banyak bertaburan di banyak tempat dalam Al-Quran. Akan tetapi tidak ada satupun yang menyebutkan dengan mengelilingi bumi.
Yang ada hanya pernyataan bahwa matahari itu bergerak, beredar, terbit, terbenam, condong, pergi, datang dan sejenisnya. Semua pernyataan itu tentu tidak boleh kita tolak. Namun sekali lagi, Al-Quran tidak pernah menyebutkan bahwa matahari mengelilingi bumi. Tidak ada ayat yang bunyinya: asyamsu taduru haulal ardhi. Secara zahir nash tidak ada pernyataan di dalam Al-Quran bahwa matahari mengelilingi bumi.
Kalau pun matahari disebutkan telah bergerak dalam arti terbit, terbenam, condong dan sebagainya, tidak ada seorang muslim pun yang menolaknya. Karena zhahir nash memang mengatakan demikian. Perhatikan ayat-ayat berikut ini:
Dan Dia telah menundukkan bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar; dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. (QS. Ibrahim: 33)
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS. Yasin: 40)
Ilmu pengetahuan sekarang ini tidak menafikan bahwa matahari beredar dan tidak diam. Sampai di sini tidak ada perbedaan antara ayat dengan ilmu pengetahuan. Tetapi ayat ini tidak menyebutkan apapun tentang matahari bergerak mengelilingi bumi. Ayat ini hanya menyebutkan bahwa matahari hanya bergerak saja pada garis edarnya tanpa menyebutkan bahwa garis edarnya mengelilingi bumi.
Namun semua yang terkait dengan informasi matahari itu sangat dikaitkan dengan pandangan subjektif manusia. Di mana Allah SWT memang berfirman untuk umat manusia. Maka boleh saja disebutkan bahwa matahari itu terbit, tentunya dari sudut pandang manusia. Padahal sesungguhnya, matahari tidak pernah pergi menghilang dari wujudnya, dia hanya menghilang dari pandangan mata kita saja. Jadi secara umum ilmu Sains tentang matahari yang menjadi pusat tata surya tidak bertentangan dengan Al-Qur’an.
b.      Sistem Reproduksi Pada Manusia
“Kita  wajib  bersyukur  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa  karena diberi kesempatan untuk lahir di dunia dan dapat melihat keindahan berbagai ciptaan-Nya. Pada awalnya, manusia berasal dari satu sel, selanjutnya sel tersebut mengalami pembelahan secara terus menerus, sehingga pada saat dewasa manusia memiliki sekitar 200 triliun sel. Sel-sel tersebut mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan bergabung menjadi suatu kesatuan untuk membentuk suatu jaringan.
Alat reproduksi atau alat kelamin laki-laki dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. Alat kelamin luar merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian luar tubuh dan dapat diamati secara langsung yaitu penis dan skrotum. Alat kelamin dalam merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian dalam tubuh dan tidak dapat diamati secara langsung. Alat kelamin dalam antara lain terdiri dari testis, saluran sperma, uretra, dan kelenjar reproduksi.
Alat reproduksi atau alat kelamin perempuan juga dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. Alat kelamin perempuan yang terletak di luar yaitu vulva, labium, dan saluran kelamin. Vulva yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita yang dibatasi oleh sepasang bibir (kanan dan kiri). Kedua bibir ini disebut dengan labium. Kedalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urine dan saluran kelamin (vagina). Alat kelamin dalam perempuan antara lain terdiri atas ovarium, saluran kelamin, dan vagina.”
Proses penciptaan manusia berdasarkan Al-Qur’an adalah manusia diciptakan dari saripati tanah. Kemudian saripati tanah itu menjadi suatu tetesan (nutfah) yang tersimpan di tempat yang aman dan kokoh. Kemudian tetesan (nutfah) itu menjadi struktur darah, dan struktur itu menjadi segumpal daging, lalu segumpal  daging itu  menjadi  tulang belulang,  selanjutnya tulang belulang itu dibungkus dengan daging, selanjutnya dijadikan makhluk yang berbentuk lain dari yang sebelumnya, dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Proses penciptaan manusia berdasarkan Hadits Penjelasan mengenai perkembangan manusia didalam perut ibunya bahwa dia mengalami empat fase perkembangan:Pertama, fase nuthfah selama empat puluh hari. Kedua, fase ‘alaqah selama empat puluh hari. Ketiga, fase mudghah selama empat puluh hari. Keempaat, fase terakhir setelah ditiupkan kepadanya. Kemudian janin mengalami perkembangan didalam perut ibunya sebanyak empat fase perkembangan diatas. Sebelum masa empat bulan, janin tidak bisa dihukumi sebagai manusia yang hidup. Berangkat dari sini jika janin gugur, sebelum memasuki usia empat bulan maka tidak perlu dimandikan, dikafani, atau dishalatkan. Sebab, ia belum menjadi manusia.
Setelah berusia empat bulan, ditiupkanlah kepadanya dan sejak saat itu pula dapat dihukumi sebagai manusia yang hidup. Maka, jika janin mengalami keguguran setelah usia ini, berarti ia harus dimandikan, dikafani, dan dishalatkan seperti halnya manusia yang sudah melewati masa sembilan bulan. Bahwa ada malaikat yang diberi tugas oleh Allah untuk mengurus rahim. Sebab, Nabi SAW bersabda,  “Lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya.” Maksudnya,  malaikat yang dipasrahi mengurus rahim. Segala keadaan yang dialami manusia dituliskan untuknya ketika dia masih berada di perut ibunya, meliputi masalah rezekinya, amalnya, ajalnya, dan apakah dia sengsara atau bahagia.
Proses penciptaan manusia berdasarkan sains modern adalah sebagai berikut: penciptaan manusia terjadi melalui proses pertemuan antara mani laki-laki dengan wanita. Dari hasil pertemuan tersebut dihasilkan sebuah sel yang berbentuk bulat. Menurut embriologi modern sel ini disebut zigot. Setelah zigot membelah menjadi 2 sel, selanjutnya sel tersebut akan mengalami serangkaian pembelahan mitosis. Proses pembelahan ini mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat.
Teori diatas kesamaan ilmu sains dan al-Qur’an asal-usul manusia sama-sama berasal dari air mani dimana dalam Qur’an disebut juga sebagai nutfah yang ada pada Rahim ibu.

E.     Kesimpulan
Buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTS) kelas VII, VIII, dan IX terbitan Kemendikbud memuat nilai-nilai Al-Qur’an dan hadits yang berkaitan dengan ilmu sains dalam buku seperti materi penciptaan alam semesta dan fungsi reproduksi tentang proses terbentuknya anak dan hal ini sejalan dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits.
Buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTS) kelas VII, VIII, dan IX terbitan Kemendikbud memuat nilai-nilai prilaku hablum minannas seperti prilaku kerja sama, dan toleransi dan sejarah kebudayaan Islam yang ada pada Indonesia seperti kerajaan samudera pasai, dan lain-lain.
Buku pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKN) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTS) kelas VII, VIII, dan IX terbitan Kemendikbud memuat nilai-nilai etika dan norma islam yang berkaitan dengan kewarganegaraan Indonesia seperti toleransi umat beragama (bineka tunggal ika) dan norma agama yang harus dihormati.

F.      Daftar Pustaka
Hasan, M.  Iqbal,  Pokok-pokok  Materi  Metodologi  Penelitian,  Jakarta:  Ghia Indonesia, 2002.
Hasanah Mila, Materi Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah, Bandung: Mujahid Press, 2015.
Moleong, Lexy. J, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi Bandung; PT. Remaja Rosda Karya, 2014.

Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, Tentang sistem Pendidikan Nasioanal, Bandung: Citra Umbara, 2003

Salamah, Pengembangan Model Kurikulum Holistik Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Tsanawiyah, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2011.



[1] Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, Tentang sistem Pendidikan Nasioanal, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 7.
[2] Salamah, Pengembangan Model Kurikulum Holistik Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Tsanawiyah, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2011), h. 31.
[3]M.  Iqbal  Hasan,  Pokok-pokok  Materi  Metodologi  Penelitian,  (Jakarta:  Ghia
Indonesia, 2002), h. 11.
[4] Lexy. J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung; PT. Remaja Rosda Karya, 2014), h. 6.
[5]Mila Hasanah, Materi Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah, (Bandung: Mujahid Press, 2015), h. 200-202.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar